IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
Ali Muhson
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 nomor 3, Mei 2005
Abstract
Target utama dari penelitian ini adalah untuh mencari tahu akibat dari masalah dasar model pembelajaran/ajaran (Problem Based Learning) pada peningkatan ketertarikan pembelajaran pada siswa-siswa, keaktifan siswa-siswa dalam proses pembelajaran, aktifitas pembelajaran mandiri siswa dengan baik sebagaimana wawasan dan pemahaman yang dimiliki siswa-siswa pada bahan ajaran. Penelitian ini di partisipasi pekerja pekerja yang aktif di penelitian, sementara objeknya adalah siswa siswa dari program belajar ekonomi termasuk bagian kewirausahaan tahun ajaran 2004/2005. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menggambarkan suatu kesimpulan meliputi: 1) masalah model pembelajaran dasar adalah bisa meningkatkan perhatian dan keaktivan siswa siswa menjalankan proses pembelajaran. Siswa siswa aktif menjalankan proses pembelajaran, 2) model ini bisa untuk menstimulasi minat siswa siswa dan aktifitas belajar mandiri, 3) terakhir model ini terbukti bisa untuk meningkatkan wawasan siswa siswa dan pemahaman dari bahan ajaran.
A. Pendahuluan.
Dari Pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi yang parah dan berkepanjangan, padahal sebelumnya saat rezim orde baru indonesia cukup berkembang pesat pada bidang ekonomi. Karena inflasi yang cukup besar krisis pun terjadi di mana mana. Hal tersebut pun berdampak pada berbagai aspe terutama pada segi pengangguran yang di akibatkan dari PHK masal yang terjadi dimana-mana. Kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas pun mewarnai seluruh penjuru indonesia. Berbagai pihak mengira pengangguran terjadi hanya di dominasi lulusan SD namun pengangguran dari perguruan tinggi pun meningkat pesat. Hal ini dikarenakan keterbatasan lapangan kerja hampir di semua perusahaan yang ada. Kebutuhan tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Salah satu upaya yang tepat di lakukan adalah membekali mahasiswa dengan sikap kewirausahaan melalui mata kuliah kewirausahaan yang wajib di tempuh setiap mahasiswa. Mata kuliah Kewira usahaan diajarkan dalam program studi ekonomi FIS UNY. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar saat lulus nanti para mahasiswa terampil dalam hal kewirausahaan, serta memiliki wawasan kewirausahaan yang luas. Dan pada akhirnya mereka siap membuka peluang kerja bagi masyarakat. Demi mencapai tujuan tersebut maka pembelajaran mata kuliah ini harus didasarkan pada permasalahan yang dihadapi para mahasiswa terutama pada saat mereka lulus nanti. Oleh karena itu model pembelajaran yang terbaik adalah PBL(Problem Based Learning) dalam studi pendidikan ekonomi koperasi FIS UNY.
B. Tindakan yang dipilih.
Menurut Wasty Soemanto(1993) wiraswasta adalah keberanian, keutamaan serta kepercayaan dalam memenuhi kebutuhan serta permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Fadel Muhammad seorang wirausaha adalah orang yang memiliki sikap kepemimpinan, daya inovasi, sikap terhadap perubahan, working smart, serta berani mengambil resiko. Berdasarkan sifat sifat kewirausahaan tersebut kemampuan berwirasusaha tidak terbatas pada bidang bidang tertentu, melainkan bisa pada semua ilmu pendidikan di bidang teknologi ataupun kesenian. Karena itulah agak sikap wirausaha dapat tertanam kepada para mahasiswa perlu dirancang metode pembelajaran yang di dalamnya terintegrasi wawasan entreprenerurship.
Menurut Suprodjo Pusposutardjo(1999) perubahan rancangan pembelajaran seperti 1) isi dan bentuk susunan materi diubah agar lebih aktual dan kontekstual untuk mencirikan bentuk wirausaha tersebut. 2) Pembelajaran kelompok yang terbuka bertujuan mencari solusi alternatif yang terbaik, 3) Menyajikan informasi terbaru tentang sense of bussines dari kewirausahaan. Untuk itulah agar efektivitas pembelajaran dapat berjalan semaksimal mungkin maka metode yang dipilih adalah Problem Based Learning. PBL itu sendiri menggunakan masalah sebagai acuan dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Metode ini sangat memacu keaktivan dan kemandirian para mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan mereka masing masing.
Langkah langkah yang dilakukan dalam metode PBL mulai dari identifikasi masalah, analisa masalah, hipotesis, identifikasi pengetahuan, penentuan sumber pembelajaran, sampai dengan rangkuman hasil laporan. Untuk meningkatkan wawasan dan sikap entrepeneurship maka perlu di pertimbangakn sesuai dengan model penelitian tindakan kelas sebagaimana yang di sarankan McTaggart(plan,implementation, monitoring, dan reflection). Garis besarnya dengan tindakan yang dipilih adalah impelementasi PBL, yang bertujuan untuk menumbuhkan minat belajar,peran aktif, kemandirian belajar, serta pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran.
C. Metode Penelitian.
1. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan partisipan. Harapan utama dari penelitian ini adalah orang akan yang akan melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses penelitian ini dari awal, selain menyadari penting nya penelitian ini dia memalui pemahaman, tetapi jiwa raga nya pun harus terlibat dalam penelitian ini(Suwarsih Madya, 1994). Si peneliti pun dapat segera melakukan langkah langkah antisipasi dan perbaikan karena dia terjun langsung dalam penelitiannya.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan ekonomi koperasi FIS UNY, subjek penelitian adalah seorang dosen mata kuliah kewirausahaan dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan. PBL pun dibuat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan sikap kewirausahaan mahasiswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan dokumentasi, kuesioner, observasi, dan wawancara.
1) Dokumentasi digunakan tentang hasil belajar mahasiswa.
2) Observasi dipakai untuk mengungkap sikap dan perilaku mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran.
3) Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar, kemandirian, peran aktif dan penilaian mahasiwa terhadap proses pembelajaran.
4) Wawancara digunakan untuk mengungkap sikap dan perilaku mahasiswa, serta memperoleh masukan dari mahasiswa guna penyempurnaan proses pembelajaran.
Daftar Pustaka
Anonim (2004). “Problem-based Learning, especially in the context of large classes”.
Diambil dari http://chemeng.mcmaster.ca/pbl/pbl.htm pada tanggal 25
Agustus 2004
Fadel Muhammad (1992). Industrialisasi & Wiraswasta: Masyarakat Industri ‘Belah
Ketupat’. Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama
Gede Raka (1999). “Beberapa Pandangan Mengenai Kewirausahaan di Perguruan
Tinggi. Makalah. Disampaikan dalam Semiloka Wawasan Entrepreneurship
IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Juli 1999
Kemmis S. & McTaggart C. (1988). The Action Research Planner. Deakin: Deakin
University Press
Mudhoffir (1996). Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Proyek DUE-Like Universitas Indonesia. (2002). Panduan Pelaksanaan Collaborative
Learning & Problem Based Learning. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sahid Susanto (1999). “Implementasi Wawasan Entrepreneurship dalam Penelitian di
Perguruan Tinggi”. Makalah. Disampaikan dalam Semiloka Wawasan
Entrepreneurship IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Juli 1999
Suprodjo Pusposutardjo (1999). “Pengembangan Budaya Kewirausahaan Melalui
Matakuliah Keahlian”. Makalah. Disampaikan dalam Semiloka Wawasan
Entrepreneurship IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Juli 1999
Suwarsih Madya (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga
Penelitian IKIP YOGYAKARTA
Suyanto (1999). “Implementasi Wawasan Entrepreneurship dalam Kegiatan
Pembelajaran di Perguruan Tinggi”. Makalah. Disampaikan dalam Semiloka
Wawasan Entrepreneurship IKIP YOGYAKARTA pada tanggal 17 dan 19 Juli
1999
Wasty Soemanto (1993). Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Kewiraswastaan.
Jakarta: Bumi Aksara
Nama : Al-azhar
NPM :20212559
Kelas :2EB09
alazhar12 